[Kerala Journey] Berlayar di Atas Alappuzha; Venesia of The East

23rd May 2015

Menyebut Backwater dan Kettuvallom atau houseboat, berarti bicara tentang Kerala, India Selatan. Di antara sekian banyak keunikan dan keindahan yang dimiliki oleh Kerala, dua hal tersebut termasuk yang paling berkesan selama saya berkunjung di Kerala. Backwater yang memiliki wilayah perairan sepanjang  900 km, terbentuk dari 44 sungai, 34 danau dan ribuan kanal yang membentang di sepanjang Kerala. Kehebatan ini yang kemudian membuat Backwater mendapat  julukan The Most Fascinating Water World on Earth; a world where every road is a canal and every home is an island.

Houseboating at Alappuzha – Venesia of The East

menanti yang singgah berbelanja

Berkunjung ke Kerala tak lengkap rasanya tanpa  berlayar menelusuri Backwater dan melewatkan malam di atas houseboat. Sering sekali saya membayangkan bagaimana rasanya terapung-apung melewatkan malam hanya berteman keheningan di dalam sebuah rumah kapal tradisional yang. Dengan penerangan seadanya, tanpa televisi dan alat pemutar musik, saya membayangkan betapa damai dan tenangnya jiwa yang rebah berselimut malam ditemani bintang-bintang menanti fajar tiba.

Bayangan itu akhirnya bukan lagi sebatas imaji kala houseboat milik Rainbow Cruise yang disewa khusus oleh Kerala Blog Express 2 membawa kami berlayar menelusuri Backwater dari wilayah Alappuzha, melewati Danau Vembanad dan berakhir di Kumarakom yang berada di Distrik Kottayam.

Ketiga tempat ini adalah tempat-tempat yang istimewa. Alappuzha atau sering juga disebut dengan Allappey dikenal dunia sebagai Venice of the East sedangkan Danau Vembanad adalah danau terpanjang di India sekaligus danau terluas di Kerala dengan pemandangan yang menakjubkan. Kumarakom sendiri tercatat sebagai bird sanctuary dimana selain terdapat banyak sekali jenis burung, tempat ini juga menjadi perlintasan burung-burung yang bermigrasi setiap tahunnya.

Kamar tidur dalam houseboat cukup nyaman dengan pendingin udara dan toilet bersih di dalam

Menu makan siang ala houseboat

Houseboat yang kami tumpangi ini memiliki tiga buah kamar berpendingin udara dengan toilet bersih di setiap kamarnya. Layaknya sebuah rumah, houseboat ini dilengkapi pula dengan sofa untuk duduk bersantai menikmati pelayaran serta meja makan yang menjadi satu dengan ruang duduk di bagian depan.

Tiga orang pelayan disiapkan untuk melayani kita selama berlayar, mereka akan bertugas sebagai juru kemudi dan juru masak yang melayani penumpang.  Setiap waktu makan tiba atau saat rehat kopi, mereka akan menanyakan menu apa yang kita inginkan.

Untuk paket perjalanan satu malam rute Alappuzha-Kumarakom seperti yang kami lakukan, perlu waktu tempuh sekitar tiga jam mengarungi Backwater menuju tempat houseboat bersandar untuk bermalam dan sekali berhenti di tempat berbelanja.  Di sini anda bisa membeli souvenir, makanan ringan dan minuman hingga hasil laut segar seperti ikan, udang atau kepiting untuk dimasak di atas kapal dengan bantuan juru masak kapal.

Tempat singgah berbelanja souvenir, makanan dan minuman serta hasil laut segar

bersandar

Backwaters menjadi begitu menarik karena keunikan kehidupan di sepanjang perairan, baik flora dan fauna serta manusia dan kehidupannya. Berlayar di atas kanal-kanal melewati sawah dan pemukiman, serta aktivitas penduduk lokal di  sepanjang tepian adalah suatu kenikmatan tersendiri.

Penduduk setempat sangat ramah. Di sela-sela kegiatan yang sedang mereka lakukan, tak segan mereka melambaikan tangan dan melemparkan senyum pada kami yang berada di kapal.

Tumbuhan Kelapa dan tanaman khas perairan tropis seperti Eceng Gondok mendominasi pemandangan sepanjang tepian. Begitu pun berbagai jenis burung,  pekik mereka seolah bersahut-sahutan sambil terus terbang dan hinggap silih berganti mengitari kami.

Saya menikmati sekali semua yang saya lihat sepanjang pelayaran sebelum akhirnya houseboat merapat ke daratan di tepian kanal. Kami akan melewati malam disini untuk kembali melanjutkan perjalanan menuju Kumarakom esok pagi.

Setelah menikmati senja yang cantik di tepian kanal, berdampingan dengan bentangan sawah yang sedang menguning padinya, maka tak ada kegiatan lain selain menikmati hening malam berteman suara serangga dan gemericik air sambil membaca buku sebelum akhirnya saya jatuh terlelap pulas malam itu.

temaram senja

Follow Kerala Tourism on
Facebook, Twitter, Instagram
to get the latest updates about blog express